I MANYANGBUNGI, Arajang Balanipa Pertama
Rp. 85.000,-
Penulis: H. Andi Ando A. Pelang
ISBN: 978-602-74599-4-6
Cover: Soft Cover
Halaman: 218 Halaman
Berat : 90 gr
Ukuran : 14,4 x 20,5 cm
Abad demi abad orang besar selalu dilahirkan. Yang cemerlang memimpin, yang mabuk berjubah kesombongan, yang berjasa membawa perubahan, yang berani di medan perang, yang menyelamatkan negeri, dan yang membawa bencana selalu berakhir dengan sepi. Pada pintalan tutur para sejarahwan, orang besar selalu lahir dalam rangkaian dialektika serta aksiden sejarah, dimana manusia bertambah banyak, dan tatanan baru ditegakkan.
Jaman komunitas kritis penuh ragu, berkibar di Pitu Ulunna Salu (PUS) dan di Pitu Baqbana Binanga (PBB). Meragukan pemimpin mereka apa bisa melindungi dan mensejahterakan, membayangkan kebersamaan, membutuhkan adanya pemerintahan kuat dengan batas-batas wilayah yang jelas. Berkisar abad ke-XV masyarakat PUS dan PBB membayangkan sebaiknya ada perubahan pemerintahan. Waktu bergulir lama, perubahan demi perubahan pun terjadi. Demikianlah masyarakat khususnya di wilayah itu dalam mencari format politik kekuasaan yang bisa membawa mereka aman dan sejahtera. Pada waktu itu komunitas dipimpin seorang yang terbaik diantara mereka (Perimus- interparss). Namun pemimpin yang ada tidak dapat diharapkan lagi mengamodir kepentingan mereka. Sementara di sisi lain, volume dan nilai perdagangan berkembang pesat.
Perubahan dirasakan mendesak, beriring masuknya pedagang antarpulau maupun yang datang dari bangsa atau negeri jauh di seberang lautan. Kehadirannya membawa banyak hal baru dihadapan mereka. Dengan demikian menuntut adanya bentuk pemerintahan yang kuat dan pilihannya jatuh pada wilayah yang dipimpin seorang raja, yakni sebuah kerajaan.