Kampung Jawa di Tanah Mandar

Kronik Sejarah Kedatangan Kolonis Mapilli

Rp. 100.000,-

Penulis: Adi Arwan Alimin

ISBN: 978-602-51332-9-9

Cover: Soft Cover

Halaman: 258 Halaman

Berat : 100 gr

Ukuran : 14 x 20,5 cm


Wonomulyo tumbuh sebagai kecamatan yang makin maju. 75 tahun lalu Raden Soepar­man menggelar acara syukuran selama tujuh hari tujuh malam di alun-alun atau di area Pen­dopo rumah jabatannya. Dalam catatan Mukidjo disebut bertepatan 10 tahun kawasan kolonisasi tumbuh kian subur dan maju. Hari penting itu bertanggal 5 Oktober 1948 atau tiga tahun sete­lah kemerdekaan Republik Indonesia. Jejak awal kedatangan kolonis pertama kali dalam catatan Residen Mandar Leyds di Majene menyebut 1 September 1937. Tonggak ini mewarnai diskusi terpumpun yang digelar di Pendopo 5-6 Desem­ber 2022, juga pada Seminar Diaspora Kampung Jawa 16 Maret 2023 di tempat yang sama. Ini menjadi pengaya edisi revisi buku yang sedang pembaca eja, penulis kembali mengumpulkan informasi tambahan dari beberapa sumber dan paling anyar dari FGD dan Seminar Diaspora Kampung Jawa.

Histori Kampung Jawa Wonomulyo me­mang selalu menarik dibahas. Ruang-ruang diskusi terbuka bahkan dalam lingkup komu­nitas semacam wadah WAG atau WhatsApp Group selalu ramai membincang situasi terkini dan wajah bekas daerah kolonisasi di masa da­tang. Area yang semula berada di bawah kenda­li Amaraqdiang Mapilli itu 86 tahun kemudian telah berubah sangat drastis, dari hutan-hutan yang sangat lebat sekarang bersalin wajah be­ton menjulang yang membuat pandangan sesak. Kota kecil ini memang bukan pumpunan etnis biasa-biasa saja. Di sini telah merimbun banyak kepentingan dan visi yang satu sama lain kian open minded. Wonomulyo identik dengan war­ganya yang kritis.